JendelaJambi.id – Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H, meminta kepada
masyarakat Provinsi Jambi untuk terus melestarikan adat budaya Jambi, termasuk
acara kenduri sko di Kabupaten Kerinci yang sudah ada sejak para pendahulu. Hal
tersebut dikatakan Al Haris pada acara Kenduri
SKO, bertempat di Desa Tebat Ijuk Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci,
Sabtu (15/01/2022).
“Saya sangat mengapresiasi atas upaya masyarakat Kerinci untuk terus melestarikan adat dan budaya Kenduri Sko ini. Kita harus
terus menjaga dan
melestarikan
adat budaya Jambi,
agar tak lekang oleh waktu dan para generasi muda dapat terus mewarisi adat budaya
yang ada,” ujar Al
Haris.
Al Haris menjelaskan, Kenduri SKO memiliki nilai keagamaan yaitu mengajarkan masyarakat
untuk terus bersyukur karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan
keberkahan berupa hasil panen yang melimpah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga
telah memberikan nikmat dan rejeki dalam kehidupan sehari hari, bukan hanya
harta saja, tapi juga kesehatan, orang orang baik dan tulus, serta kemudahan
dalam menjalankan ibadah.
“Dalam Kenduri
SKO juga memiliki nilai
kemanusiaan untuk saling silahturahmi antara masyarakat, dimana
kita mengajak seluruh masyarakat untuk berkumpul dan saling berbagi kebahagiaan
pada Kenduri SKO.
Kenduri SKO
merupakan bentuk penghargaan kepada leluhur yang telah mewariskan tanah pusaka
berupa lahan
untuk digarap menjadi sawah dan kebun sehingga menghasilkan panen yang
memuaskan, ini menunjukkan
sikap menghargai pemberian leluhur, sebagai perwujudan nilai kemanusiaan,” jelas Al
Haris.
“Selain
memiliki nilai keagamaan dan nilai kemanusiaan, Kenduri SKO juga memiliki nilai demokrasi dan musyawarah karena penyelenggaraan Kenduri SKO tak lepas dari proses musyarawah dan rembuk bersama masyarakat,
yang mengajarkan kita semua bahwa setiap manusia memiliki hak untuk bersuara
dan berpendapat,” lanjut Al Haris.
Al Haris
menuturkan, dalam pemberian gelar adat bagi seseorang juga melalui musyawarah
bersama karena sekalipun
memiliki kedudukan tertinggi dalam masyarakat, seseorang tidak bisa memutuskan
sendiri dan harus bermusyawarah dengan semua pemangku kepentingan dan
masyarakat agar mencapai keputusan yang bijaksana bagi semua.
“Penyelenggaran Kenduri SKO melibatkan banyak orang, seluruh
lapisan masyarakat yang menandakan teguh dan kuatnya prinsip masyarakat Kerinci
tentang kesatuan dan persatuan, saling membantu dan saling bahu membahu.
Kerukunan yang telah
dipegang teguh oleh
masyarakat Kerinci merupakan tauladan yang harus bisa kita terapkan dalam
kehidupan sehari hari sebagai bangsa yang majemuk,” tutur Al
Haris.
Lebih lanjut,
Al Haris mengungkapkan, penerapan nilai
nilai adat istiadat dan budaya seperti Kenduri SKO ini dalam kehidupan sehari
hari tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara terutama dalam menghadapi banyaknya serbuan budaya asing yang masuk
pada era globalisasi saat ini.
“Salah satu manfaat nyata dalam penerapan nilai-nilai adat istiadat
dan budaya dalam kehidupan sehari-hari adalah menyaring dampak negatif yang
timbul dari globalisasi, digitalisasi, dan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Memupuk, menanamkan serta mempertahankan nilai-nilai adat istiadat
dan budaya
merupakan salah satu upaya mempertahankan jati diri kita sebagai Bangsa
Indonesia,” ungkap Al Haris.
Al Haris
mengharapkan
agar para generasi muda terus melanjutkan Kenduri SKO ini, dan setiap pemangku kepentingan memiliki
peranan untuk menyelamatkan Kenduri SKO dan tradisi-tradisi lain dari
kepunahan. “Kita harus melakukan pendekatan edukasi melalui sekolah-sekolah, melaksanakan
kegiatan ini secara
rutin agar menggugah minat para generasi
muda serta dapat mengenalkan Kenduri SKO ini kepada masyarakat luas bahkan
hingga ke penjuru negeri, seperti yang saat ini dilakukan oleh masyarakat Desa
Ijuk Kabupaten Kerinci,” kata Al Haris.
“Saya sangat
mengharapkan dengan nilai nilai yang terkandung didalamnya, adat istiadat dan
budaya dapat berperan dan berfungsi memberikan
keteduhan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan di Provinsi Jambi,” pungkas Al Haris.
Ketua Panitia Pelaksana Kenduri SKO, Amril Wahab DPT, melaporkan Kenduri SKO merupakan kegiatan 5 tahunan namun kemarin sempat terlewatkan karena kondisi pandemi covid-19 yang melanda negeri ini. Kegiatan Kenduri SKO sponsor dar Ikatan Pemuda Pelajar Desa Tebat Ijuk yang pendanaannya berasal dari masyarakat setempat dan masyarakat masyarakat perantauan yang menghabiskan anggaran lebih kurang Rp.234 juta. A
Posting Komentar